Sigi, Alkhairaat – Pondok Pesantren Raudhatul Mustafa Lilkhairat (RM Lilkhairat) kedatangan seorang ulama karismatik dan guru besar dunia Islam, Al-‘Allamah Prof. Dr. Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun. Kunjungan beliau membawa semangat baru bagi para santri dan menjadi momentum penting penguatan nilai-nilai keislaman di era digital saat ini.
Disambut hangat oleh Pimpinan Ponpes, Habib Idrus bin Ali Alhabsyi, serta jajaran guru dan santri, Habib Abdullah menyampaikan sejumlah nasihat mendalam yang menyentuh persoalan moral, spiritual, hingga tantangan zaman yang dihadapi generasi muda Muslim.
Dalam tausiyahnya, beliau menegaskan bahwa para santri adalah penyambung estafet perjuangan Rasulullah SAW. Oleh karena itu, akhlak dan sifat mulia Nabi harus menjadi teladan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…”
(QS. Al-Ahzab: 21)
“Masyarakat akan mengenal Islam melalui akhlak kita. Bukan hanya ucapan, tetapi melalui tindakan. Maka tugas kalian adalah mencerminkan sifat-sifat Rasulullah SAW dalam kehidupan,” tegasnya.

Lebih lanjut, beliau mengingatkan tentang makna kemerdekaan sejati, bukan hanya terbebas dari penjajahan fisik, tetapi ketika seseorang hanya tunduk dan terikat kepada Allah SWT.
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat: 56)
“Kita harus menjadi hamba Allah SWT yang sejati. Bukan hamba dunia, bukan hamba nafsu, dan terlebih bukan hamba teknologi,” ujar beliau.
Habib Abdullah menyoroti bentuk penjajahan zaman sekarang yang dianggap lebih berbahaya dibanding masa lalu. Jika dahulu umat Islam dijajah oleh kekuatan fisik dan ideologi seperti komunisme, maka kini penjajahan hadir dalam bentuk yang lebih halus—melalui kecanduan teknologi.
“Hari ini, banyak anak-anak kita menjadi budak gadget, media sosial, dan internet. Padahal alat elektronik itu hanya alat, namun ketika seluruh waktu dan pikiran kita tersita olehnya, maka kitalah yang menjadi alatnya,” katanya dengan nada prihatin.
Pesan beliau menggugah kesadaran akan pentingnya kendali diri dalam menggunakan teknologi. Ia mengajak para santri untuk menjadikan waktu sebagai amanah dan menghindari pemborosan usia dalam hal yang tidak bermanfaat.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh…”
(QS. Al-‘Ashr: 1–3)
Kunjungan Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun tidak hanya membawa inspirasi, tetapi juga memperkuat komitmen spiritual di lingkungan Ponpes RM Lilkhairat. Nasehat-nasehat beliau menjadi bekal berharga bagi para santri dalam menghadapi tantangan zaman sekaligus memperkokoh akhlak dan aqidah mereka di tengah arus globalisasi digital.