Palu, Alkhairaat – Tantangan mubahalah yang diajukan oleh Muhammad bin Ali Alhasbyi, Cucu Guru Tua kepada Husein Habibu tidak mendapatkan respons. Dua undangan resmi telah dilayangkan, namun Husen Habibu tidak hadir. Undangan pertama dijadwalkan pada Kamis, 3 Juli 2025 pukul 21.00–22.00 WITA, dan undangan kedua pada Minggu, 6 Juli 2025 pukul 19.30–21.30 WITA.
Menurut pihak keluarga Guru Tua, ketidakhadiran Husen Habibu menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak bertanggung jawab atas pernyataannya di akun Facebook, yang menyebut bahwa “Tuduhan Pemalsuan Dokumen Terhadap Alwi bin Saggaf Aljufri adalah Fitnah yang Keji.”
“Kami berharap Husen Habibu tidak lagi membuat gaduh dengan statement dan narasi yang menyesatkan umat, khususnya Abnaul Khairaat,” tegas Muhammad Alhabsyi mewakili keluarga.
Ia menambahkan, tantangan mubahalah ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk memperjelas duduk perkara yang kini sedang diproses oleh pihak kepolisian. Muhammad Alhabsyi mengungkapkan, Alwi bin Saggaf Aljufri telah mengaku di hadapan notaris Erwin bahwa dirinya mewakili anak Guru Tua, Hajjah Syarifah Sida Idrus Aljufri, yang masih hidup, untuk mengubah akta Yayasan Alkhairaat Sayyid Idrus bin Salim Aljufri dari nomor 27 menjadi 008.
“Kami berharap Husein Habibu sebagai salah seorang senior dan tokoh masyarakat untuk berani mengungkapkan kebenaran,” tambahnya. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Husein Habibu terkait undangan mubahalah.(*)
