Sigi, Alkhairaat.com – Kerusakan jalan Provinsi di ruas jalan Biromaru – Palolo diduga semakin parah. Hingga awal Agustus belum ada langkah penanganannya. Salah satunya di Desa Sigimpu, Bakubakulu, dan Bobo. Di mana saat melintasi jalan ketiga deaa tersebut terlihat banyak kubangan menganga menyebar di beberapa titik.
Selain itu, pantauan media pada Minggu (07/08/2022), mulai dari Desa Bora Kecamatan Sigi Kota hingga Kecamatan Palolo banyak lubang bertebaran. Ukurannya pun beragam. Ada yang kecil hingga kedalaman sekitar 15 cm. Lubang lebih parah jalan di Desa Bora yang digenangi air mirip seperti sungai kecil.
Salah seorang warga Desa Makmur, Kecamatan Palolo, Anton mengemukakan bahwa sebelumnya sudah ada penanganan atau peningkatan jalan Tahun Anggaran (TA) 2019 di Desa Sigimpu – Bakubakulu, dan Desa Bobo, namun selang beberapa bulan kemudian, jalan itu kembali rusak dan mengelupas hingga berbentuk lubang yang menganga.
“Dan seingat dia, sekitar tahun lalu 2021 ada penanganan dilakukan dengan tambal sulam, namun usia pekerjaan begitu dini hingga rusak kembali,” ungkapnya.
Anton merasa prihatin melihat kondisi jalan tersebut, sebab pengguna jalan terganggu dengan banyaknya lubang yang bertebaran di ruas itu.
Seperti pengendara roda empat yang rata – rata melintas di jalan itu terlihat pelan mengendarai mobilnya saat akan melewati jalan berlubang.
“Yang lebih berbahaya lagi itu pengendara sepeda motor, kalau tidak tahu bisa-bisa jatuh. Iya kalau orang sini tahu lubangnya dimana, kalau orang luar Palolo jelas tidak tahu,” tegas Anton.
Sementara, Hadi salah seorang sopir mobil yang tengah melintas di ruas jalan itu mengakui kerusakan jalan di Desa Palolo secara menyeluruh.
”Mulai Desa Bora sampai di Desa Bobo kondisi jalan tidak bisa dipilih, rusak semua dan banyak berlubang,” katanya.
Hadi merupakan driver yang selalu melintas di ruas jalan itu menempuh perjalanan dari Napu menuju Kota Palu mengangku sayur – sayuran untuk dijual.
Ia tak menyangka kerusakan jalan semakin parah. Sampai belum ada pihak terkait yang bisa menanganinya.
“Dari dulu saya kira jalan rusak saat musim hujan saja dan sudah ditangani ternyata semakin parah,” tandas Hadi.
Oleh sebab itu, dia meminta perbaikan jalan bisa segera ditangani. Harapannya kalau bisa secepatnya dikerjakan perbaikannya. Jangan sampai menunggu sampai jalan tidak ada aspal, sehingga berakibat banyak memakan korban, lalu mendapat perhatian untuk dibenahi.
Hampir sebagian besar warga desa pada ruas jalan tersebut merasa dongkol akibat kerusakan jalan provinsi ini, karena kerusakannya terkesan dibiarkan begitu lama hingga kerusakannya makin parah. Sebab kerusakan itu dapat membahayakan pengguna jalan.
Kerusakan jalan yang parah di Desa Bora dekat perkantoran Kabupaten Sigi, Desa Sigimpu, Bakubakulu, dan Desa Bobo. Hampir seluruh aspal terdapat lubang seperti kubangan air. (MTG)