Palu, Alkhairaat.com – Provisional Hand Over atau yang sering disebut PHO dalam proyek infrastruktur patut dipertanyakan pada paket pekerjaan di Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Paket proyek yang dimaksud adalah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Ruas Jalan Dalam Kota Palu – Donggala (Ampera) yang digarap PT. Nindya Karya (NK) dan PT. Passokorang (KSO) senilai Rp 150 miliar digelontorkan Kementrian PUPR.
Lebih dari seratus miliar uang negara digelontorkan menuai sorotan, lantaran menimbulkan spekulasi dan dugaan mengenai kualitas pekerjaan yang dimotori PT. NK perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Secara terang – terangan publik bisa menilai kualitas pekerjaannya. Baru kurang lebih setahun terdapat titik – titik kerusakan. Mengapa di PHO,” tanya Dewan Pembina LS – ADI, Fahriyanto, Rabu (03/08/2022).
Ia menyayangkan keputusan itu, karena diduga belum ada prinsip ketelitian dalam sistem pengawasan oleh pihak BPJN XIV Palu. Di mana mereka, ujar Fahri sapaan Fahriyanto, telah melakukan PHO atas proyek yang menelan Rp 150 miliar uang negara.
Menurutnya, semua proses dalam pelaksanaan proyek ini wajib untuk dilakukan penelusuran oleh pihak berwenang. Apakah terdapat unsur kecurangan yang mengakibatkan kerugian negara atau bahkan ada semacam dugaan terjadi kesepakatan di luar koridor aturan berlaku.
“Wajar kalau kemudian, kami atau masyarakat secara umum menanyakan kesepakatan PHO, karena indikasi kerusakan pada pekerjaan itu terlihat nyata,” tegas Fahri.
Sebut saja lanjut dia, dugaan pada titik kerusakan trotoar jalan Diponegoro dan bahu jalan di jalan Emmy Saelan Kota Palu, bisa dilihat. Tepatnya di depan traffic lights atau lampu lalu lintas simpang empat jalan Anoa.
Fahri menduga, ada genangan air di titik tersebut. Bahkan terlihat seperti kubangan air yang mengganggu pengendara atau pengguna jalan.
“Kerusakannya sewaktu – waktu bisa mencelakai warga apabila tidak segera diperbaiki. Ini sangat membahayakan,” katanya.
Sementara, Wahyu salah seorang pengguna jalan yang melintas dan berhenti tepat di traffic lights mengaku sudah beberapa kali melintas merasa terganggu akibat ada genangan air.
Ia berharap genangan air itu segera dicarikan solusi agar tidak mengganggu warga pengguna jalan yang melintasi jalan tersebut.
“Kalau ditanya terganggu, jelas itu pak. Namanya kita masyarakat hanya bisa berharap supaya diperbaiki. Kadang – kadang sepatu basah kalau tiba – tiba berhenti di sini karena ada air,” katanya singkat sambil berlalu mengendarai motornya.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) BPJN XIV Palu Wilayah II, Rismono yang dikonfirmasi via kontak aplikasi WatsApp meminta agar bersabar mengenai perbaikan kerusakan – kerusakan tersebut. Ia juga mengimbau kesadaran warga mengenai penggunaan trotoar dan jalan.
“Kalau perbaikan sabar saja pasti diperbaiki, hanya perlu penertiban pengguna, dan kesadaran kita semua,” ujar Rismono, Rabu (03/08/2022).
Ia meminta, jika ada kerusakan bahu jalan yang mengakibatkan genangan atau kubangan air supaya disampaikan kepadanya, sehingga pihaknya segera bertindak.
“Tolong cari tahu itu kubangan air dari mana ya. Nanti saya suruh cek PPK nya, tks,” tulis Rismono.
Ketika dikirimkan gambar mengenai kerusakan bahu jalan Emi Selan yang tergenang air, Rismono enggan menanggapinya.
Diberitakan sebelumnya, kondisi paket proyek Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu wilayah II yang dikerjakan oleh PT. Nindya Karya terus menuai sororan.
Proyek senilai Rp 150 miliar menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBM) yang dikerjakan sejak Tahun Anggaran (TA) 2019 – 2021 melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan bagi publik.
Jika sebelumnya terdapat saluran drainase diduga menggunakan daun pintu plastik sebagai alas penyangga paving block trotoar, maka kali ini sejumlah titik pada trotoar di jalan Diponegoro Kota Palu telah mengalami kerusakan.
Kerusakan itu, lantaran kualitasnya diduga dikerjakam kurang maksimal oleh PT. Nindya Karya yang merupakan anak perusahaan BUMN.
Demikian dikemukakan Fahriyanto, Dewan Pembina LS – ADI saat dimintai tanggapannya perihal kondisi trotoar yang mengalami kerusakan, Selasa (02/08/2022). BOB