Alkhairaat.com – Negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menegaskan hak Palestina terhadap Jerusalem. Dalam sidang yang digelar di Istanbul, Turki, dengan tema “Kebebasan untuk al-Quds” tersebut, para pemimpin negara OKI juga menolak sekaligus mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
Keputusan Trump mengakui klaim sepihak Israel terhadap Jerusalem dinilai oleh para pemimpin negara OKI sebagai bukti bahwa AS tidak lagi terlibat sebagai negara pendukung upaya perdamaian di Timur Tengah.
Presiden Turki, Reyep Tayyip Erdogan, menegaskan penilaian tersebut pada konferensi pers seusasi sidang digelar. “Periode AS sebagai mediator ini telah berakhir. Setiap negara yang menghargai hukum Internasional harus mengakui Jerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Negara-negara Islam tidak akan pernah menyerah memperjuangkan itu,” tegas Erdogan, seperti dikutip dari Harian Kompas, Kamis (14/12).
Pada saat yang sama, OKI mengajak negara-negara di dunia untuk tidak mengikuti langkah AS yang berencana memindahkan kedutaan besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo yang turut hadir dalam sidang OKI di Turki menegaskan hal senada dengan Erdogan bahwa konflik Palestina dan Israel hanya bisa diselesaikan dengan memberikan hak penuh Jerusalem Timur, termasuk Al-Quds, kepada Palestina.
Kepada negara-negara OKI yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, Presiden Jokowi meminta agar mereka melakukan evaluasi serta meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina. (Mat)
