Home Sosbud Bentuk Kepercayaan Terhadap Leluhur, Suku Lauje Gelar Pesta Adat Masoro di Tinombo

Bentuk Kepercayaan Terhadap Leluhur, Suku Lauje Gelar Pesta Adat Masoro di Tinombo

1613
0
SHARE

Parimo, Alkahairaat.com- Pesta Adat Masoro atau Melepas Perahu digelar setiap tahun, masyarakat Desa Dusunan Barat, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) kembali melaksanakan pesta adat maroso sebagai bentuk kepercayaan terhadap leluhur dan mempertahankan tradisi adat suku lauje agar tidak punah, Jumat (26/03/2021).

Kepala Desa Taipa Obal Kaligis mengatakan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), memiliki sekian banyak suku sekaligus kekayaan adat dan budaya yang sangat luar biasa. Keberadaannya sudah di ketahui di dunia, namun belum terlalu banyak dipublikasikan karena keterbatasan akses. Salah satunya suku lauje.

“Suku yang mendiami bagian utara Kabupaten Parimo ini memiliki adat dan budaya yang bernilai tinggi. Selain bahasa lauje yang masih digunakan masyarakatnya ini juga memiliki adat istimewa, misalnya masoro atau melepas perahu ke laut. Dalam dialek bahasa lauje molapas peyangan atau tanta’lo’an,” jelasnya.

Menurutnya adat masoro adalah adat suku lauje yang dilaksanakan dalam rangka bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang di berikan.

“Adat masoro ini biasanya dilakasankan setelah panen hasil bumi dan juga dipercayai agar terhindar dari marabahaya. Tradisi adat masoro suku lauje dilaksanakan bertujuan untuk melestarikan budaya adat yang ada dikalangan masyarakat lauje,” jelasnya.

Ia mengaku, Kabupaten Parimo mayoritas dihuni oleh berbagai suku dan bahasa. Masyarakatnya hidup rukun, aman, damai dan tentram. Setiap orang luar daerah yang berkunjung ke Parigi Moutong pasti kagum melihat potensi alam dan adat istiadat yang dimiliki masyarakat Parimo,” ungkapnya.

Kaligis mengajak masyarakatnya agar melestarikan adat suku lauje agar tidak punah salah satunya adat masoro.

“Kita harus melestarikan adat suku lauje agar tidak punah, salah satunya adat masoro ini harus selalu dilakukan setiap tahun, dan menghidupkan kembali sebagian adat suku lauje yang sudah mulai punah,” tutupnya. (FRL)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.