Banggai, Alkhairaat.com — Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Wilayah Sulawesi Tengah menggelar aksi damai sekaligus deklarasi pembentukan Satgas BEM Nusantara Pantau Kampus di Tugu Adipura, Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, pada Senin (14/10/2025).
Aksi tersebut menjadi bentuk komitmen mahasiswa untuk menjaga demokrasi kampus, kebebasan akademik, dan ruang kritis di lingkungan perguruan tinggi, yang dinilai semakin terancam oleh praktik intimidasi, diskriminasi, serta pembungkaman aspirasi.
Dalam orasi politiknya, Koordinator BEM Nusantara Sulawesi Tengah menegaskan bahwa Satgas Pantau Kampus lahir sebagai simbol perlawanan moral mahasiswa terhadap segala bentuk penyalahgunaan wewenang, korupsi, dan pelanggaran kebebasan berpikir di dunia akademik.
“Kami bukan melawan kampus, tapi menjaga marwah dan martabat pendidikan tinggi Indonesia,” tegasnya di tengah kerumunan massa mahasiswa yang membawa berbagai poster bertuliskan “Kampus Bukan Pabrik Kekuasaan!” dan “Satgas Pantau Kampus: Suara Mahasiswa Tak Bisa Dibungkam.”
Deklarasi tersebut melahirkan lima poin komitmen utama, yakni:
1. Mendirikan Satgas BEM Nusantara Pantau Kampus sebagai garda terdepan pengawal demokrasi dan kebebasan akademik.
2. Berkomitmen menjadi mata dan telinga mahasiswa dalam melaporkan praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang di kampus.
3. Menolak segala bentuk pembungkaman aspirasi mahasiswa.
4. Membangun jaringan pengawasan antar-BEM seluruh Indonesia.
5. Menjadikan Satgas sebagai gerakan moral mahasiswa yang bekerja dengan prinsip independensi, transparansi, dan keberpihakan pada kebenaran.
Aksi berlangsung damai dan tertib dengan pengamanan dari aparat kepolisian setempat. Massa mahasiswa turut menyerukan yel-yel perjuangan “Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!” sambil mengibarkan bendera BEM Nusantara.
Sebagai penutup, perwakilan BEM Nusantara menyatakan bahwa Satgas ini akan segera bergerak memantau dinamika kampus di seluruh Sulawesi Tengah, termasuk menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran kebebasan akademik dan diskriminasi terhadap mahasiswa.(MTG)
